Di indonesia khususnya di pulau jawa ini kebanyakan menggunakan kandang jebakan model pintu yang mengarah ke atas dan model pintu jebakan dengan sistem geser. kandang ini memiliki dua ruang/tingkatan. kandang yg bawah untuk menempatkan jontrot / burung pemikat dan kandang bagian atas adalah kandang untuk menjebak burung.
Untuk jontrotnya sebaiknya menggunakan burung betina atau burung yang sudah jadi (rajin berkicau) dengan tujuan memancing burung lainnya menghampiri kandang. dan sebaiknya di dalam ruang jebakan ( kandang atas ) ditaruh ulat hongkong yang disimpan dalam sebuah wadah kecil. tujuannya agar burung yang terpancing oleh burung pemikat atau burung yang menghampiri kandang jebakan kita begitu melihat ulat akan langsung masuk dan secara otomatis pintu jebakan akan menutup.
Gbr 5. Model Jebakan yg lazim digunakan untuk menangkap burung gereja atau magpie (murai) di luar negeri.biasanya orang yang membeli kandang ini bukan bermaksud menangkap lalu memliharanya tetapi untuk memindahkan burung tersebut ke tempat lain.
Gambar – gambar kandang jebakan lainnya :
- Jaring biasanya digunakan di area yang luas atau daerah persawahan, dan bisa juga dipasang di tempat tinggi.Pemasangannya dengan cara membentangkan jaring dan dengan cara ini burung – burung yang terbang akan langsung terjerat begitu menabrak jaringnya.
- Getah biasanya digunakan hanya untuk burung – burung kecil saja karena kekuatan / daya lengket dari getah tersebut terbatas sehingga begitu burung menempel di getah kita harus segera mengambil burung tersebut sebelum burung itu terlepas dan kembali terbang. Getah ini biasanya dibuat dari getah pohon bendo, Getah diambil dari pohon tersebut dengan cara menoreh pada bagian kulitnya. Getah yang sudah terkumpul kemudian menggumpal dengan tekstur liat dan relatif elastis. Untuk menangkap burung, getah yang telah menggumpal itu dioleskan pada suatu dahan atau ranting pohon yang diperkirakan akan dihinggapi burung. Dan apabila ada burung yang hinggap, maka telapak kaki atau bahkan sayapnya terekat oleh gumpalan getah bendo tadi.
- Kail : penggunaan mata kail seperti yang digunakan pemancing ikan adalah yang paling sering dilakukan pemburu burung liar. dengan cara mengikat beberapa mata kail pada benang nilon dan menggantungnya di tempat yang sering dilewati oleh burung. dan terakhir adalah perangkap tali, biasanya digunakan di dataran rendah / semak belukar. dengan menggantungkan seekor ulat dan memasang tali perangkap yang diikatkan pada ranting yg dibengkokan dan diatur sedemikian rupa hingga begitu ulat tersebut ditarik oleh burung, tali perangkap akan langsung mengikat bagian dari tubuh burung tersebut ( biasanya yang kena terikat adalah kakinya ). ada juga beberapa menggunakan umpan pada mata kailnya yang begitu umpan tersebut dimakan maka burungpun akan tersangkut pada kail tersebut dan biasanya penjebaknya tidak mencabut kail yang telah tertelan siburung tetapi hanya memutus benangnya saja dengan makanya sering ditemukan burung bakalan yang mati akibat mata kail yang menyangkut di tenggorokan atau diperutnya.